⛄ Berharap Hanya Kepada Allah Swt

Jadiseharusnya kita hanya menggantungkan segala harapan hanya kepada Allah SWT, yang mana jiwa kita ini ada dalam genggamannya-Nya. Jangan pernah berharap dan atau meminta pertolongan kepada makhluk, seberapa hebat pun ia dimata kita. Kerana, sehebat apapun, yang namanya makhluk, tidak akan pernah dapat memberikan pertolongan apapun kepada StafIDI berharap Pembaca hanya memberi komentar yang menanggapi salah satu pertanyaan berikut: Memang tidak ada jaminan pasti masuk sorga yang diberikan Allah SWT kepada Muslim. Allah SWT hanya memberikan jaminan pasti masuk neraka. Itu sebabnya, ini merupakan kegelisahan terbesar saudara-saudara Muslim di forum ini. Surat Al-Insyirah ayat 8 yang berbunyi “wa ila robbika farghob” menyampaikan pesan tentang pengharapan kepada Allah SWT. Jika diterjemahkan, ayat tersebut mengandung arti ‘dan hanya kepada Tuhanmulah engkau berharap’. Allah memerintahkan untuk selalu mengingat Allah Swt kapan pun dan di mana pun. Allah menyatakan di dalam Q.S. Al-A’raf (7): 205: “Dan sebutlah (nama) Tuhanmu dalam hatimu dengan merendahkan diri dan rasa takut, dan dengan tidak mengeraskan suara, di waktu pagi dan petang, dan janganlah kamu termasuk orang-orang yang lalai.” Allah SWT telah memberikan kepada hambanya limpahan nikmat dan karunia yang sangat banyak bahkan tanpa henti. Melalui nikmat tersebut, menjadi cara Allah untuk dekat kepada hambanya. Hanya saja, seorang manusia tidak luput dari rasa cukup dan selalu merasa kurang. Sehingga menimbulkan rasa hidup yang lebih berat dan kurang nikmat. Tawakal: Arti, Makna dan Keutamaannya untuk Hidup Lebih Tenang. Tawakal adalah berusaha sekuat tenaga yang disertai doa, kemudian menyerahkan hasilnya kepada Allah SWT. Sikap tawakal sering dicontohkan langsung oleh Rasulullah SAW sebagai panutan umat Islam. Sikap tawakal ini menjadi ciri seseorang yang beriman. AllahSWT memberikan anugerah dan nikmat kepada hamba-Nya . Allah SWT memberikan anugerah dan nikmat kepada hamba-Nya . REPUBLIKA.ID; REPUBLIKA TV; GERAI; IHRAM; REPJABAR; REPJOGJA; RETIZEN; BUKU REPUBLIKA; REPUBLIKA NETWORK; Saturday, 1 Muharram 1444 / 30 July 2022 Ketika ia mengetahui bahwa dirinya dipuji karena beramal sholeh, maka tidaklah pujian tersebut kecuali hanya akan membuat ia semakin tawadhu (rendah diri) kepada Allah. Ia pun menyadari bahwa pujian tersebut merupakan fitnah (ujian) baginya, sehingga ia pun berdoa kepada Allah untuk menyelamatkannya dari fitnah tersebut. Untuk itu, sebagai seorang muslim hendaknya selalu optimis dan berharap karena dan untuk Allah SWT. Dengan berlandaskan pada Allaahussomad, hanya kepada Allah SWT menggantungkan diri, Allah selalu memeberikan yang terbaik. Wallahu a’lam. [] SUMBER: ANNAHL.IK.IPB.AC.ID dGvbRZ. Hakikat Berharap kepada Allah SWT Raja’ – Kurikulum Merdeka, Kelas 10, PAI, Bab 7, Hakikat Mencintai Allah SWT, Khauf, Raja’, dan Tawakal Kepada-Nya. Pengertian Raja’Secara etimologis, raja’ berarti mengharap sesuatu atau tidak putus asa, hal ini sesuai dengan firman Allah Swt. dalam al-Ankabut/29 5 berikut كَانَ يَرْجُوْا لِقَاۤءَ اللّٰهِ فَاِنَّ اَجَلَ اللّٰهِ لَاٰتٍ ۗوَهُوَ السَّمِيْعُ الْعَلِيْمُ Artinya“Barangsiapa mengharap pertemuan dengan Allah, maka sesungguhnya waktu yang dijanjikan Allah pasti datang. Dan Dia Yang Maha Mendengar, Maha Mengetahui.” al-Ankabut/29 5Menurut istilah, raja’ berarti berharap untuk memperoleh rahmat dan karunia Allah Swt. Sifat raja’ ini harus disertai optimis, perasaan gembira, sikap percaya dan yakin akan kebaikan Allah Swt. Lebih dari itu sifat raja’ harus dibarengi dengan amal-amal saleh untuk meraih kebahagiaan di akhirat. Seseorang yang berharap kepada Allah Swt. tanpa diikuti dengan amal, maka ia hanya berangan-angan dari sifat raja’ adalah putus asa dari rahmat Allah Swt. Seseorang yang putus asa atas rahmat Allah Swt. dikategorikan sebagai orang sesat, sebagaimana firman Allah Swt. dalam al-Hijr/15 55-56 berikut بَشَّرْنٰكَ بِالْحَقِّ فَلَا تَكُنْ مِّنَ الْقٰنِطِيْنَ 55قَالَ وَمَنْ يَّقْنَطُ مِنْ رَّحْمَةِ رَبِّهٖٓ اِلَّا الضَّاۤلُّوْنَ 56Artinya“Mereka menjawab, “Kami menyampaikan kabar gembira kepadamu dengan benar, maka janganlah engkau termasuk orang yang berputus asa.” 55 “Dia Ibrahim berkata, “Tidak ada yang berputus asa dari rahmat Tuhannya, kecuali orang yang sesat.” 56 al-Hijr/15 55-56Salah satu penyebab munculnya sifat putus asa dari rahmat Allah Swt. adalah tidak memahami bahwa rahmat Allah Swt. sangat luas bagi hamba-Nya. Perhatikan hadis berikut ini!عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لَمَّا قَضَى اللَّهُ الْخَلْقَ كَتَبَ فِي كِتَابِهِ فَهُوَ عِنْدَهُ فَوْقَ الْعَرْشِ إِنَّ رَحْمَتِي غَلَبَتْ غَضَبِيArtinya“Dari Abu Hurairah berkata, Rasulullah Saw. bersabda “Ketika Allah menciptakan makhluk, Ia menulis pada suatu kitab, yang mana kitab itu berada disisi-Nya di atas Arsy, yaitu tulisan yang berbunyi “Sesungguhnya rahmat-Ku itu mengalahkan murka-Ku.” Bukhari 2955 dan Muslim 4939 Ketika seseorang memiliki sifat raja’ maka ia akan bersemangat untuk menggapai rahmat Allah Swt. karena Dia memiliki sifat Maha Pengampun, Maha Pengasih dan Penyayang. Meskipun bergelimangan dosa, rasa optimis mendapat ampunan Allah Swt. tetap ada dalam hatinya. Namun perlu diingat bahwa sifat raja’ ini harus bersanding dengan sifat khauf. Menurut Abu Ali al-Rawdzabari, antara khauf dan raja’ ibarat dua sayap burung. Jika kedua sayap tersebut sama, maka burung tersebut akan mampu terbang secara sempurna. Namun jika kurang, maka terbangnya juga kurang sempurna. Dan jika salah satu sayap itu hilang, maka burung itu tak akan bisa terbang. Apabila kedua sayapnya hilang, maka tak butuh waktu lama burung itu akan khauf dapat mencegah seseorang berbuat dosa, sedangkan raja’ dapat mendorong untuk taat kepada Allah Swt. Imam al-Ghazali pernah ditanya, manakah yang lebih utama di antara sifat khauf dan raja’? Beliau balik bertanya, manakah yang lebih nikmat, air ataukah roti? Bagi orang yang kehausan, air lebih tepat. Namun bagi yang sedang lapar, roti lebih lebih tepat. Jika rasa dahaga dan lapar hadir bersamaan dengan kadar yang sama, maka air dan roti perlu dikonsumsi bersama-sama. Apabila hati seseorang ada penyakit merasa aman dari azab Allah Swt., maka obatnya adalah khauf. Sedangkan apabila hati seseorang ada penyakit merasa putus asa, maka obatnya adalah raja’.Jika sifat khauf dan raja’ ini melekat pada diri seseorang maka ia tak akan mudah menghakimi orang lain, sebab semua keputusan ada di tangan Allah Swt. Misalnya, ketika melihat orang yang ahli maksiat, tidak boleh divonis pasti masuk neraka, bisa jadi dalam hatinya ada harapan Allah Swt. akan mengampuninya, hingga Allah Swt. memasukkannya ke surga. Sebaliknya, seseorang rajin ibadah bisa jadi masuk neraka, karena ada sifat sombong dalam raja’ akan tumbuh pada diri seseorang dengan melakukan hal-hal berikut inia. Muhasabah atas nikmat-nikmat Allah atas nikmat-nikmat Allah Swt. berarti mawas diri atas apa yang telah diperbuat sebagai ungkapan syukur kepada Allah Swt. Tak ada manusia yang sanggup menghitung nikmat Allah Swt. Sifat raja’ akan muncul pada diri seseorang yang hatinya dipenuhi rasa syukur kepada Allah Mempelajari dan memahami Al-Qur’anAl-Quran merupakan kalamullah yang syarat dengan ilmu. Di dalamnya terkandung hikmah dan pelajaran bagi siapa saja yang ingin mengambilnya. Setiap ayat dan surat Al-Qur’an berisi pesan-pesan moral dari Allah Swt. kepada seluruh umat manusia. Dengan mempelajari dan memahaminya secara mendalam maka akan tumbuh sifat raja’.c. Meyakini kesempurnaan karunia Allah raja’ akan tumbuh pada diri seseorang apabila ia meyakini bahwa Allah Swt. telah memberikan karunia sempurna kepadanya. Allah Swt. telah memberikan rejeki yang cukup bagi semua makhluk ciptaan-Nya. Tak ada satupun makhluk di dunia ini yang sia-sia, pasti bermanfaat bagi kehidupan Sifat Raja’Seseorang yang memiliki sifat raja’ akan memperoleh banyak manfaat, di antaranya adalaha. Semangat dalam ketaatan kepada Allah akan selalu dijerumuskan oleh setan ke jalan sesat. Setan akan mencegah seseorang yang berniat untuk berbuat baik. Apabila ia mampu melawan bisikan setan dan berhasil melakukan amal kebaikan, maka setan akan berusaha menghembuskan sifat riya’ dan takabbur ke dalam hatinya. Allah Swt. akan menurunkan rahmat-Nya kepada seseorang yang taat Tenang dalam menghadapi kesulitanHidup di dunia ini penuh dengan ujian dan cobaan. Semakin tinggi ilmu dan iman maka semakin berat pula cobaan yang diterima. Allah Swt. hendak memberikan pahala bagi hamba-Nya yang sedang diuji tersebut. Bagi seorang mukmin, kesulitan dihadapi dengan sabar dan harapan kepada Allah Swt. Dan ketika menerima nikmat, ia bersyukur kepada Allah Merasa nikmat dalam beribadah kepada Allah seseorang benar-benar mencintai sesuatu, maka ia akan merasa ringan dalam menghadapi kesulitan dan rintangan. Ibarat peternak lebah yang berjibaku memanen madu di sarang lebah, ia tak menghiraukan ancaman sengatan lebah karena ingat manfaat dan manisnya madu. Begitu pula seseorang yang rajin beribadah, ia hanya fokus pada kenikmatan surga, bukan pada beban berat dan kesulitan ibadah kepada Allah Swt. disertai ketundukan hati akan menjadikan seseorang optimis menghadapi cobaan hidup. Allah Swt. tidak akan membebani hamba-Nya di luar batas kemampuannya. Semua cobaan dan ujian dari Allah Swt. pasti ada jalan penyelesaiannya. Dan rahmat Allah Swt terhampar sangat luas bagi seluruh hamba yang memohon kepada-Nya. Itulah materi tentang Hakikat Berharap kepada Allah SWT Raja’. Semoga materi ini dapat membantu Anda dalam belajar, dan semoga bermanfaat bagi kita semua. Oleh Andang Heryahya, M. Pd. I., Untuk mengawali tuisan ini saya mengutip firman Allah SWT dalam Al Quran surat Al-Insyirah ayat ke 8 "Dan hanya kepada Allah SWTengkau berharap."Hidup ini tidak lepas dari cobaan dan ujian, bahkan cobaan dan ujian merupakan sunatullah dalam kehidupan. Manusia akan diuji dalam kehidupannya baik dengan sesuatu yang tidak disukainya atau bisa pula dengan yang menyenangkannya. Allah SWT berfirman dalam Al-Quran Surat Al-Anbiya ayat 35 "Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati. Kami akan mengujimu dengan keburukan dan kebaikan sebagai cobaan yang sebenar- benarnya. Dan hanya kepada Kami-lah kamu dikembalikan.” Sahabat Ibnu Abbas yang diberi keluasan ilmu dalam tafsir Al-Qur'an menafsirkan ayat ini "Kami akan menguji kalian dengan kesulitan dan kesenangan, kesehatan dan penyakit, kekayaan dan kefakiran, halal dan haram, ketaatan dan kemaksiatan, petunjuk dan kesesatan". Berharap itu wajib, karena dalam harapan ada optimisme, ada jalan kemudahan dan ada keyakinan atas kebesaran Allah SWT. Sebaliknya, tidak berharap berarti bedosa. Orang yang tidak berharap kepada Allah akan berdampak negatif. Kecewa, pesimis, merasa hidup sudah tidak ada jalan, kehilangan solusi dan lain-lain. Bagi kita, tidak ada pilihan lain, kecuali AllahSWT harus hadir di dada' harapan kita. Disaat merasa sempit atas segala permasalahan dan ujian hidup, harapan harus tetap menyala. Ada Allah Al Fattah, Allah yang maha membukakan. Allah akan membuka jalan kemudahan dan akan memberikan kemenangan. Begitu juga dengan segala permasalahan dan ujian hidup lainnya There Is Always Hope yakin ada Allah. Allah SWT memiliki nama-nama yang baik, ada 99 Asma Allah. Hadirkanlah nama-nama Allah di setiap harapan dan doa yang kita panjatkan. Sebagaimana Allah SWT berfirman dalam Al Quran surat Al Mu'min ayat 60 "Berdo’alah kepada-Ku, niscaya akan Kuperkenankan bagimu. Sesungguhnya orang-orang yang menyombongkan diri dari menyembah-Ku akan masuk neraka Jahannam dalam keadaan hina dina'. Terlebih berdo'a di sepertiga malam, sepertiga malam itu waktu yang sangat mahal dan berharga. Itulah Rabb Yang maha Mulia berfirman. "Adakah seseorang yang meminta kepada-Ku, maka akan Aku berikan apa vang dia minta adakah orang yang meminta ampun kepada-Ku sehingga aku ampuni dan adakah orang yang berdoa kepada-Ku lalu Aku kabulkan doanya HR Muslim. Subhanallah, keutamaan Qiyamul Lail sangat kuat Rasulullah SAW bersabda "Hendaklah kalian mengerjakan qivamul lail, karena givamul lail itu kebiasaan orang-orang shalih sebelum kalian, sebah qiammul lail mendekatkan diri kepada Allah mencegah dari dosa menghapus kesalahan kesalahan, dan mengusir penyakit dari tubuh HR. At Tirmidzi dan Al Hakim Berharap disertai do'a sepertinya sederhana dan mudah. Namun mari kita buktikan. Siapa yang pertama kali hadir di dalam sctiap pcrsoalan dan ujian hidup yang kita alami, siapa yang pertama kali hadir dalam cita-cita yang kita inginkan. Tulisan sederhana ini Insya Allah akan mengantarkan reflcksi atas bebcrapa 'pengalaman' kita masing-masing. Ternyata, syarat utama berharap adalah mengenal dan dekat. Kenapa harapan tidak muncul, tidak mungkin berharap dari sesuatu yang tidak dikenal. Bayi yang di besarkan oleh orang lain, ketika sudah besar dan punya masalah, tidak mungkin berharap kepada orang tuanya. Harapan itu akan ditujukan kepada orang terdekat yang ia kenal. Orang tua yang melahirkannya terhalang oleh orang lain yang mengasuhnya. Begitu juga kita dengan Allah SWT. Apa yang menghalangi harapan kepada Allah SWT ia adalah dunia, scbagian bcsar manusia lcbih dckat dcngan harta. Tidak sedikit manusia yang gagal hidupnya karena terlanjur menyimpan harta di dalam hati. Ilarta menjadi penghalang dengan Allah SWT Harta menjadi panglima harapannya. la yakin bctul bahwa harta akan mampu menenuhi segal harapannya. Al Quran Surat Al-Munafiqun Ayat 9 dan 10, Allah SWT memberikan peringatan kepada kita wahai orang-orang yang beriman! Janganlah harta bendamu dan anak-anakmu melalaikan kamu dari mengingat Allah. Dan barang siapa yang berbuat demikian mereka itulah orang-orang yang rugi Dan infakkanlah sebagian dari apa yang telah Kami berikan sebelum kematian datang, Tuhanku sekiranya kematianku sedikit waktu lagi, maka aku akan bersedekah dan aku termasuk orang-orang yang saleh. Jika ada orang yang telah meninggal, dan bisa kembali lagi ke dunia untuk beramal sholeh, ia pasti akan mengatakan saya akan bersedekah. Jawaban ini sebagaimana firman Allah SWT diatas. Kenapa ia menyebut bersedekah, karena sedekah salah satu amal sholeh yang dapat menghapuskan dosa dan mengantarkannya ke dalam surga Allah SWT. Hati yang baik Insya Allah akan mengenal dan dekat, benar-benar mengenal dan dckat dengan Allah SWT. Jika hanya kenal begitu saja, maka hati akan mudah diingatkan oleh yang lain ika hanya dekat begitu saja, tidak kenal baik dengan Allah SWT maka hati akan mudah diingatkan olch yang lain bahkan diisi oleh selain Allah. Seorang staf merenung memikirkan pernyataan bosnya nasib gaji anda ada di tangan saya" saya yang akan menadatangi surat keputusannya Seorang menteri membukukan badannya di depan presiden, seorang staf membukukan badannya di hadapan manajernya. Ingat, schebat hcbatnya manusia, ia tidak hebat. Seolah-olah atasan yang menentukan, seolah-olah presiden yang menentukan dan seolah-olah manajernya yang menentukan. Sebagian orang mcrcspon dcngan ketakutan, akhirnya manajer yang hadir di dalam harapannya. Ia lebih yakin mendekat ke manajernya daripada mendekat kepadaAllah SWT. Kembali keharapan kepada Allah SWT. Jika harapan besar kepada Allah, kita akan merasakan a optimisme dan keyakinan yang akan terus tumbuh. Harapan kepada Allah akan membuahkan kenyamanan dan kebahagiaan, karena kita yakin akan mendapatkan dukungan penuh dari Allah SWT. Hidup itu jauh lebih mudah jika bersama Allah SWT. Itulah scbenarnya escnsi dari harapan dan esensi dari kehidupan. Sebagai penutup tulisan sederhana ini, ada lima hal yang penting kait dengan harapan dan tingkatan manusia dengan kebaikan. Pertama, harapan untuk tegaknya agama Allah di muka bumi. Fokus harapannya kepada tegaknya agama Allah. Ini tugas para aktivis kebaikan, aktivis masjid, pimpinan pesantren dan para ulama. Kedua, berharap tegaknya agama Allah dalam diri kita. Harapan untuk haji, harapan untuk memberikan sedekah yang terbaik dan amal sholeh lainnya. Ini adalah fokus tugas kita semua. Ketiga, berharap tegaknya agama Allah di lingkungan terdekat kita, keluarga dan sahabat Menghadirkan orang terdekat dalam ikhtiar kita Menghadirkan orang lain dalam keseriusan doa kita Keempat, berharap dalam urusan menyelesaikan dunia. Berharap istri baik dan karir berjalan sukses dan harapan lainnya. Berharap kepada Allah untuk menyelesaikan masalah dunia. Kelima berharap mendapatkan ampunan dosa terutama d besar. Mendapatkan ampunan dan naungan Allah dan mendapatkan surga, dijauhkan dari panasnya api neraka. Janganlah berhenti berharap dan berdoa. Berharap itu tanpa batas dan tepi. Berharap harus kita lakukan sampai titik akhir perjalanan. Lengkapi dengan berdzikir, berdoa, sedekah dan amal sholeh lainnya Insya Allah, dadakita akan tetap lapang dan nyaman. Kita akan lulus dalam menghadapi berbagai dinamika dan ujian hidup. Allah akan akan mengabulkan semua doa dan harapan kita, dan akan memberikan yang terbaik. Cita-cita tertinggi kita, mudah-mudahan di setiap harapan dan amal sholeh yang dilakukan, Allah SWT mengingat kita. Wallahu'alam Bisshowaab

berharap hanya kepada allah swt