🌠 Jelaskan Mengapa Siswa Sma Perlu Mengembangkan Budaya Politik Demokrasi

Denganmenjalankan sistem pemerintahan demokrasi, baik rakyat dan negara akan merasakan manfaat sebagai berikut: 1. Menjamin hak-hak dasar. Dilansir dari Brilio, negara yang menjalankan pemerintahannya dengan sistem demokrasi, menjamin hak-hak dasar warga negaranya. Penjaminan hak dasar ini dilakukan dengan terbuka sebagai cara untuk mengungkap MengapaRakyat Wajib Merawat Demokrasi Demokrasi bukanlah sejenis bangunan yang mampu berdiri tegak selamanya dan mampu mempertahankan dirinya sendiri. Film Yuni merupakan sebuah film yang mengangkat trend isu budaya patriarki dan kebebasan hak pada perempuan yang berlaku pada masa lampau. Hingga kini paradigma tersebut masih saja digunakan Memudarnyanasionalisme di era ini juga dapat disoroti dari maraknya konflik sosial berbasis ras seperti kasus Poso, Ambon, Aceh, Papua, serta lepasnya Timor Timur dari Indonesia, bermunculannya ormas-ormas yang menegaskan identitas kultural, serta banyaknya ideologi alternatif yang kerap bertentangan dengan ideologi bangsa. PartisipasiPolitik di Lingkungan Sekolah. Setiap siswa dapat menampilkan pola perilaku politik yang mencerminkan pelaksanaan demokrasi langsung melalui kegiatan-kegiatan sebagai berikut. Pemilihan ketua kelas, ketua OSIS dan ketua organisasi ekstrakurikuler seperti Pramuka, Pecinta Alam, PMR, Paskibra, dsb. 2 Berbudaya politik kewarganegaraan (civic culture). 3. Berkemampuan berpikir kritis dan kreatif. Substansi Materi Nilai moral P4 sebagai tafsiran tunggal rezim. Demokrasi politik, demokrasi ekonomi dan demokrasi sosial yang dikembangkan terutama dari disiplin ilmu politik, hukum dan filsafat moral/filsafat Pancasila. Strategi Pembelajaran. Jamaluddinmenyampaikan, partsipasi merupakan hal yang esensial dalam negara demokrasi. Oleh karena itu untuk mewujudkan partisipasi politik, setidaknya ada tigal hal yang harus diperhatian. Pertama, harus ada kompetisi dalam arti jabatan-jabatan public harus dikompetisikan. Kedua, partisipasi dalam rangka mempengaruhi kebijakan pemerintah. PendidikanDemokrasi bagi generasi muda di Indonesia sangat penting karena dengan adanya pendidikan demokrasi bisa menjadi salah satu cara untuk mencetak generasi muda yang cerdas, solutif, dan memiliki tanggung jawab sebagai warga negara yang baik dalam membangun demokrasi. Tujuan Nasional juga mampu tercapai jika sosialisasi nilai-nilai Kelas10 SMA Pendidikan Pancasila & Kewarganegaraan Guru. Adilah Zharifah. Download Download PDF. Full PDF Package Download Full PDF Package. This Paper. A short summary of this paper. 36 Full PDFs related to this paper. Read Paper. Download Download PDF. sebagaiwahana pendidikan demokrasi dalam pengembangan budaya demokrasi konstitusional di Indonesia. Urgensi penulisan buku ini berawal dari sebuah tesis Branson (1998) bahwa membangun budaya demokrasi tidaklah diwariskan, tetapi memerlukan proses pembelajaran dan pengamalan berdemokrasi. Untuk tujuan itu, maka dibutuhkan model pendidikan SbGX3. Mengembangkan Sikap Demokrasi Mengembangkan Sikap Demokrasi Dalam rangka mengoptimalkan perilaku budaya demokrasi maka sebagai generasi penerus yang akan mempertahankan negara demokrasi, perlu mendemonstrasikan bagaimana peran serta kita dalam pelaksanaan pesta demokrasi. Prinsip-prinsip yang patut kita demonstrasikan dalam kehidupan berdemokrasi, antara lain sebagai berikut a. Membiasakan untuk berbuat sesuai dengan aturan main atau hukum yang berlaku. b. Membiasakan bertindak secara demokratis bukan otokrasi atau tirani. c. Membiasakan untuk menyelesaikan persoalan dengan musyawarah. d. Membiasakan mengadakan perubahan secara damai tidak dengan kekerasan atau anarkis. e. Membiasakan untuk memilih pemimpin melalui cara-cara yang demokratis. f. Selalu menggunakan akal sehat dan hati nurani luhur dalam musyawarah. g. Selalu mempertanggungjawabkan hasil keputusan musyawarah baik kepada Tuhan, masyarakat, bangsa, dan negara. h. Menggunaka kebebasan dengan penuh tanggung jawab. i. Membiasakan memberikan kritik yang bersifat membangun. Perilaku Budaya Demokrasi dalam Lingkungan Keluarga a. Lingkungan Keluarga 1 Membiasakan diri untuk menempatkan anggota keluarga sesuai dengan kedudukannya. 2 Membiasakan mengatasi dan memecahkan masalah dengan jalan musyawarah mufakat. 3 Saling menghargai perbedaan pendapat masing-masing anggota keluarga. 4 Mendahulukan kepentingan bersama daripada kepentingan pribadi. b. Lingkungan Sekolah 1 Berusaha selalu berkomunikasi individual. 2 Ikut serta dalam kegiatan politik di sekolah seperti pemilihan ketua OSIS, ketua kelas, maupun kegiatan yang lain yang relevan. 3 Berani mengajukan petisi saran/usul. 4 Berani menulis artikel, pendapat, opini di majalah dinding. 5 Selalu mengikuti jenis pertemuan yang diselenggarakan OSIS. 6 Berani mengadakan kegiatan yang merupakan realisasi dari program OSIS dan sebagainya. c. Lingkungan masyarakat 1 Bersama-sama menjaga kedamaian masyarakat. 2 Berusaha mengatasi masalah yang timbul dengan pemikiran yang jernih. 3 Mengikuti kegiatan rembug desa. 4 Mengikuti kegiatan kerja bakti. 5 Bersama-sama memberikan ususlan demi kemajuan masyarakat. Ada beberapa contoh perilaku yang dapat mendukung tegaknya prinsip-prinsip demokrasi, antara lain sebagai berikut a. Menghindarkan perbuatan otoriter. b. Melaksanakan amanat rakyat. c. Melaksanakan hak tanpa merugikan orang lain. d. Mengembangkan toleransi antarumat beragama. e. Menghormati pendapat orang lain. f. Senang ikut serta dalam kegiatan organisasi misalnya OSIS, Pramuka, PMR dan sebagainya. g. Menentukan pemimpin dengan jalan damai melalui perbedaan pendapat. Budaya demokrasi tidak bisa dibentuk dengan instan, melainkan harus ditanamkan sejak dini di bangku sekolah. Internal Selasa, 15 Januari 2019 1300 WIB Editor Heru Guntoro Wakil Ketua MPR RI Ahmad Basarah Yogyakarta, - Wakil Ketua MPR RI Ahmad Basarah mengatakan budaya demokrasi tidak bisa dibentuk dengan instan, melainkan harus ditanamkan sejak dini di bangku sekolah. Basarah memandang penting dimasukkannya kurikulum pendidikan demokrasi ke dalam mata pelajaran di sekolah. Baca Ini Pernyataan Resmi Basarah Terkait Gugatan Partai Berkarya Selain itu, cara lainnya yang juga bisa dengan mengoptimalkan peran organisasi ekstra sekolah sebagai wahana pendidikan penerapan budaya demokrasi substansial. "Sebut saja organisasi ekstra sekolah seperti GSNI Gerakan Siswa Nasional Indonesia. Lewat GSNI segenap siswa digembleng untuk saling menghargai dan menghormati puspa ragam perbedaan, juga diajari untuk mendengar dan menghormati pendapat orang lain," kata Basarah dalam keterangan tertulis, Selasa 15/1. Hal tersebut disampaikan Basarah saat memberikan materi Sosialiasi 4 Pilar MPR RI bertajuk "Membangun Watak dan Karakter Kebangsaan Indonesia", bekerja sama dengan GNSI di Balai PMD, Kalasan, Daerah Istimewa Yogyakarta DIY, Senin 14/1. Menurut Basarah, melalui organisasi ekstra sekolah siswa juga didorong mengedepankan musyawarah-mufakat dalam mengambil keputusan, dan menerapkan kultur demokrasi substantif dalam kehidupan sehari-hari. Hal itulah yang disebut dengan demokrasi substansial yang diajarkan sejak dini. Basarah menjelaskan internalisasi budaya demokrasi substansial dalam diri remaja sifatnya mendesak. Setidaknya ada dua hal yang menjadi latar belakangnya. Pertama, kenyataan menunjukkan penerapan demokrasi di Indonesia selama ini baru sebatas demokrasi prosedural saja. Akibatnya, demokrasi hanya dipahami sebatas saat berlangsungnya kontestasi elektoral dalam memilih pemimpin saja. Sedangkan alasan kedua adalah soal karakteristik remaja. Menurut pakar psikologi/kejiwaan Elisabeth Hurlock dalam bukunya Development Psychology, salah satu ciri remaja yang paling menonjol adalah ketidakseimbangan emosial dan pencarian terhadap identitas diri. "Jadi remaja ini punya rasa penasaran yang tinggi. Kondisi semacam inilah yang cukup rawan. Jika tidak memiliki bekal ilmu dan agama yang kuat, bukan mustahil remaja akan jatuh atau terjerat dengan ideologi-ideologi asing yang belum tentu cocok dengan kepribadian bangsa Indonesia," kata Ketua Umum DPP PA GMNI tersebut. Basarah melajutkan, tidak jarang dalam praktiknya penyebaran ideologi-ideologi transnasional tersebut pun menggunakan kecanggihan teknologi informasi. Maka ia pun menegaskan pentingnya remaja dan pemuda dijaga dan dirawat karena merupakan aset bangsa Indonesia. Jadi, tidak mengherankan apabila banyak tokoh-tokoh besar yang memberikan atensi besar kepada pemuda. Misalnya Ulama Mesir tersohor Syeikh Yusuf Al-Qardhawi yang menyebut "Jika ingin melihat suatu bangsa di masa depan, maka lihatlah pemudanya di hari ini". Dan Bung Karno pun pernah berpidato dengan nada yang sangat optimis tentang pemuda dengan menyatakan "Beri aku 10 pemuda, niscaya akan kuguncangkan dunia". Baca Jadi Dosen Tetap Unisma, Basarah Isi Kuliah Empat Pilar Basarah menegaskan pemudalah yang menjadi ujung tombak sekaligus duta-duta yang aktif dalam mengampanyekan nilai-nilai toleransi, kerukunan sosial dan persaudaran sebagai karakter bangsa Indonesia. Dan disinilah pentingnya kesadaran pemuda bahwa perbedaan dalam demokrasi adalah sebuah keniscayaan. "Lawan berkompetisi adalah teman berdemokrasi dan lawan berdebat adalah temen berfikir. Ke depan harapan kita semua demokrasi substantif terus berkembang," ujar Wasekjen DPP PDI Perjuangan itu. Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas. Secara etimologis istilah demokrasi berasal dari Bahasa Yunani, yaitu dari kata demos dan kratos. Demos artinya rakyat, dan kratos yang berarti sederhana demokrasi dapat diartikan pemerintahan yang dipegang oleh rakyat atau dapat juga diartikan sebagai kekuasaan tertinggi ditangan merupakan tempat siswa belajar segala sesuatu termasuk belajar demokrasi. Mempelajari demokrasi tidak hanya teori demokrasi, tetapi dengan penerapan dalam kehidupan sehari-hari. Membudayakan nilai-nilai demokrasi di sekolah membutuhkan prinsip kebebasan berpendapat, kesamaan hak dan kewajiban, tumbuhnya semangat persaudaraan antara siswa dan guru. Prinsip-prinsip tersebut harus selalu menyertai pembelajaran di kelas pada mata pelajaran sekolah merupakan jembatan atau transisi bagi anak dalam rangka penanaman nilai-nilai demokrasi dalam diri seorang anak. Dalam ini sekolah merupakan pengganti orang tua dalam mendidik seorang anak. Penanaman-penanaman niliai demokrasi ini biasanya dilakukan dengan mengajarkan kepada anak tentang nilai-nilai demokrasi, misalnya melalui pembelajaran di kelas. Untuk mengaplikasikan nilai-nilai demokrasi yang telah diajarkan maka sekolah memberikan sarana kepada siswa berupa organisasi-organisasi. Organisasi ini bertujuan untuk mengajarkan kepada siswa untuk lebih bersifat demokratis, bertanggung jawab, serta menghargai sehingga diharapkan dapat berguna sebagai bekal siswa Yang nantinya akan terjun dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Sebagai seorang siswa juga harus belajar berdemokrasi dengan membiasakan hidup secara demokratis. Sekolah merupakan tempat yang tepat untuk berlatih dan mengembangkan nilai-nilai demokrasi. Budaya demokrasi dapat dilaksanakan dalam berbagai kegiatan di sekolah. Di bawah ini akan saya sebutkan penerapan demokrasi di sekolah diantaranya1. Musyawarah Kelas, musyawarah adalah suatu wujud pelaksanaan demokrasi. Musyawarah kelas dilakukan untuk membahas persoalan yang dihadapi kelas tersebut, misalnya membentuk kelompok kerja, lomba kebersihan, lomba pentas seni, dan lain-lain. Dalam mengambil sebuah keputusan diusahakan diperoleh dengan cara musyawarah Pemilihan Ketua Kelas, dapat dilakukan dengan musyawarah mufakat. Jika musyawarah mufakat tidak berhasil membuahkan keputusan bersama, biasanya dilakukan atau ditempuh dengan cara pemungutan suara/voting. Cara ini ditempuh jika terdapat lebih dari satu calon ketua kelas yang sama Pemilihan Ketua OSIS Organisasi Intra Sekolah. 4. Membuat Koperasi Sekolah, salah satu bentuh kegiatan badan usaha yang bersifat demokrasi dilingkungan sekolah adalah koperasi sekolah. Sejalan dengan semangat demokrasi, koperasi terkenal dengab semboyannya "dari anggota, oleh anggota, dan intuk anggota". Adanya koperasi sekolah dapat membantu anggota dengan menyediakan berbagai kebutuhan Menghargai Perbedaan Agama di lingkungan Menghargai Pendapat orang lain terutama kepada teman sekolah. 1 2 Lihat Humaniora Selengkapnya

jelaskan mengapa siswa sma perlu mengembangkan budaya politik demokrasi